Angin berhembus membelai rambutku
Membuatku teringat
tentang semua kenangan kita
Dulu...
saat masih bersamamu
kau bercerita tentang keseharianmu
tentang anganmu
tentang dirimu
tentang semuanya
Dulu..
Saat masih bersamamu
kau membelai rambutku
dengan penuh kehangatan
dan kasih sayang
Maafkan aku kasih
Kupernah sakitimu
Kupernah lukai engkau
Kupernah hina dirimu
Aku menyesal
Ya...
Memang kau juga pernah sakitiku
tapi itu tidak melukai hati ini
ah..
Memang keegoisanku terlalu besar
Keegoisan yang membuat kita terpisah
Keegoisan yang sepertinya sangat kekanak-kanakan
Kini setelah berbulan-bulan
Kita bertemu kembali
Kuingat semua tentangmu
Kuingat lukamu
Kini...
Kau sering menatapku
Apalah arti tatapanmu?
Apa itu kebencian?
Apa itu penghinaan?
Apa itu sebuah tanda?
Hanya kaulah dan Tuhan yang tahu
Bisakah kita kembali ke masa itu?
Bisakah kita bersama lagi?
Bisakah kata maafku kau terima?
Sepertinya tak mungkin kita bisa bersatu lagi
Apa itu kebencian?
Apa itu penghinaan?
Apa itu sebuah tanda?
Hanya kaulah dan Tuhan yang tahu
Bisakah kita kembali ke masa itu?
Bisakah kita bersama lagi?
Bisakah kata maafku kau terima?
Sepertinya tak mungkin kita bisa bersatu lagi
Sekarang kita bagaikan air dan minyak yang tak bisa bersatu
Bagaikan lagit dan bumi yang takkan bersama
Bagaikan bulan dan matahari yang tak pernah bisa muncul bersamaan
Ya..
Sekarang aku hanya bisa meminta
Meminta pada Yang Kuasa
Meminta pada Yang Kuasa
Meminta supaya kau
bisa terbang bebas
dapat mencari bidadari
mencari cinta lain
Yang lebih sempurna
Yang lebih memahamimu
Yang lebih bisa menyayangimu
Yang lebih indah
daripada matahari di pagi hari
dan bulan di malam hari
Yang bisa menjadi bintang di hatimu
Yang bisa memberimu terang,
haparan,
kebahagiaan,
dan arti cinta yang sesungguhnya.
haparan,
kebahagiaan,
dan arti cinta yang sesungguhnya.
By: Stephanie Chandra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar